|  ZonaMaya [dot] info  | ![Link to ZonaMaya [dot] info](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGmNtIAf8C8Y-rVR7j3nucBTNzTmVwR7xiUPcKDIIoP8T97FUoHo2yYILQB9zKOHp6lF6gKfmY2-7ugyXI8UG4z0Ra6NA0yB9wwndPobFDHp_JwZoAM2SvTASogs2X4flF2SB4QrgMgwUt/s220/zonamayainfo.png)  | 
| Posted: 13 Feb 2011 08:40 AM PST Pada  zaman modern ini, hari Valentine didominasi oleh hati berwarna pink dan  yang dipanah oleh Cupid. Padahal asal-usul perayaan ini justru sangat  berbeda jauh dengan simbol-simbol cinta ini. Valentine sebenarnya adalah  seorang biarawan Katolik yang menjadi martir. Valentine dihukum mati  oleh kaisar Claudius II karena menentang peraturan yang melarang pemuda  Romawi menjalin hubungan cinta dan menikah karena mereka akan dikirim ke  medan perang. Ketika itu, kejayaan kekaisaran Romawi tengah  berada di tengah ancaman keruntuhannya akibat kemerosotan aparatnya dan  pemberontakan rakyat sipilnya. Di perbatasan wilayahnya yang masih liar,  berbagai ancaman muncul dari bangsa Gaul, Hun, Slavia, Mongolia dan  Turki. Mereka mengancam wilayah Eropa Utara dan Asia. Ternyata wilayah  kekaisaran yang begitu luas dan meluas lewat penaklukan ini sudah  memakan banyak korban, baik dari rakyat negeri jajahan maupun bangsa  Romawi sendiri. Belakangan mereka tidak mampu lagi mengontrol dan  mengurus wilayah yang luas ini. Untuk mempertahankan  kekaisarannya, Claudius II tak henti-hentinya merekrut kaum pria Romawi  yang diangap masih mampu bertempur sebagai tentara yang siap  diberangkatkan ke medan perang. Sang kaisar melihat tentara yang  mempunyai ikatan kasih dan pernikahan bukanlah tentara yang bagus.  Ikatan kasih dan batin dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai  hanya akan melembekkan daya tempur mereka. Oleh karena itu, ia melarang  kaum pria Romawi menjalin hubungan cinta, bertunangan atau menikah. Valentine,  sang biarawan muda melihat derita mereka yang dirundung trauma cinta  tak sampai ini. Diam-diam mereka berkumpul dan memperoleh siraman rohani  dari Valentine. Sang biarawan bahkan memberi mereka sakramen  pernikahan. Akhirnya aksi ini tercium oleh Kaisar. Valentine pun  dipenjarakan. Oleh karena ia menentang aturan kaisar dan menolak  mengakui dewa-dewa Romawi, dia dijatuhi hukuman mati. Di penjara, dia  bersahabat dengan seorang petugas penjara bernama Asterius. Petugas  penjaga penjara ini memiliki seorang putri yang menderita kebutaan sejak  lahir. Namanya Julia. Valentine berusaha mengobati kebutaannya. Sambil  mengobati, Valentine mengajari sejarah dan agama. Dia menjelaskan dunia  semesta sehingga Julia dapat merasakan makna dan kebijaksanannya lewat  pelajaran itu. Julia bertanya, "Apakah Tuhan sungguh mendengar doa kita?" "Ya anakku. Dia mendengar setiap doa kita." "Apakah  kau tahu apa yang aku doakan setiap pagi? Aku berdoa supaya aku dapat  melihat. Aku ingin melihat dunia seperti yang sudah kau ajarkan  kepadaku." "Tuhan melakukan apa yang terbaik untuk kita, jika kita percaya pada-Nya", sambung Valentine. "Oh, tentu. Aku sangat mempercayai-Nya", kata Julia mantap. Lalu, mereka bersama-sama berlutut dan memanjatkan doa. Beberapa  minggu kemudian, Julia masih belum mengalami kesembuhan. Hingga tiba  saat hukuman mati untuk Valentine. Valentine tidak sempat mengucapkan  perpisahan dengan Julia, namun ia menuliskan ucapan dengan pesan untuk  semakin dekat kepada Tuhan. Tak lupa ditambahi kata-kata, "Dengan cinta dari Valentin-mu" (yang akhirnya menjadi ungkapan yang mendunia). Ia meninggal 14 Februari 269. Valentine dimakamkan di Gereja Praksedes Roma. Keesokan  harinya , Julia menerima surat ini. Saat membuka surat, ia dapat  melihat huruf dan warna-warni yang baru pertama kali dilihatnya. Julia  sembuh dari kebutaannya. Pada tahun 496, Paus Gelasius I  menyatakan 14 Februari sebagai hari peringatan St. Valentine. Kebetulan  tanggal kematian Valentine bertepatan dengan perayaan Lupercalia, suatu  perayaan orang Romawi untuk menghormati dewa Kesuburan Februata Juno.  Dalam perayaan ini, orang Romawi melakukan undian seksual! Caranya,  mereka memasukkan nama ke dalam satu wadah, lalu mengambil secara acak  nama lawan jenisnya. Nama yang didapat itu menjadi pasangan hidupnya  selama satu tahun. Lalu pada perayaan berikutnya mereka membuang undi  lagi. Rupanya Paus tidak suka pada cara perayaan ini. Karena  itulah, gereja sedikit memodifikasi perayaan ini. Mereka memasukkan  nama-nama santo dalam kotak itu. Selama setahun, setiap orang akan  meneladani santo yang tertulis pada undian yang diambilnya. Untuk  membuat acara itu sedikit lucu, gereja juga memasukkan nama Simeon  Stylites. Orang yang mengambil nama ini dianggap apes alias tidak mujur,  soalnya Simeon menghabiskan hidupnya di atas pillar, tidak beranjak  satu kali pun. Nama Valentine lalu diabadikan dalam festival tahunan  ini. Di festival ini, pasangan kekasih atau suami istri Romawi  mengungkapkan perasaan kasih dan cintanya dalam pesan dan surat  bertuliskan tangan. Di daratan Eropa, tradisi ini berkembang dengan  menuliskan kata-kata cinta dan dalam bentuk kartu berhiaskan hati dan  dewa Cupid kepada siapapun yang dicintainya. Atau memberi perhatian  kecil dengan bunga, coklat dan permen. Di zaman modern, kebiasaan  menulis surat dengan tangan diangap tidak praktis. Lagipula, tidak  setiap orang bisa merangkaikan kata-kata yang romantis. Lalu muncullah  kartu valentine yang dianggap lebih praktis. Kartu Valentine modern  pertama dikirim oleh Charles seorang bangsawan Orleans kepada istrinya,  tahun 1415. Ketika itu dia mendekam di penjara di Menara London. Kartu  ini masih dipameran di British Museum. Di Amerika, Esther Howland adalah  orang pertama yang mengirimkan kartu valentine. Kartu valentine secara  komersial pertama kali dibuat tahun 1800-an. Sayangnya, dari hari  ke hari, perayan Valentine telah kehilangan makna yang sejati. Semangat  kasih dan pengorbanan St. Valentine telah dikalahkan oleh nafsu  komesialisasi perayaan ini. Untuk itulah kita perlu mengembalikan makna  perayaan ini, seperti dalam 1 Yohanes 4:16: "Kita  telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah  adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap  berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia". | 
| You are subscribed to email updates from ZonaMaya [dot] info To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google | 
| Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 | |


